Kamis, 09 September 2010

Kenali aku dulu

Menarik sekali pembicaraan saya dengan salah seorang teman sms kemarin sore, walaupun obrolan ini d dapat via sms tapi saya puas dengan jawaban yang dia berikan. Asal muasal jawaban dia adalah dari pertanyaan saya, ketika itu saya bertanya
"sebagai orang awam apa pendapatmu tentangku?".
Sebuah sms menggetarkan handphone saya, bukan sebuah jawaban yang saya dapatkan melainkan sebuah pertanyaan balik. "Bisa ngga kamu nilai sebuah buku layak baca hanya dari nama pengarangnya?".
Spontan saya jawab "Bisa, dari gaya tulisan dan arah pemikiran penulisnya".
Sms balasan pun masuk, "Bukannya harus bsca isinya baru tau gaya penulisan dan arah pemikiran si penulis?"
kemudian masih tetap dengan keukeuh nya saya menjawab "Kan bisa tanya dari berbagai narsum dan bisa aja kan baca sinopsisnya. tapi kan tergantung subjektivitas orang juga ya. layak/ga balik lagi ke si pembaca"
Taukah anda apa jawabannya?
"Kan sudah aku bilang, hanya dari nama penulis. contoh marah rusli, untuk seorang sastrawan dia bakal bilang tulisannya bagus, tapi kalo orang awam mungkin ngga tau apa-apa. maaf tapi aku orang awam"
"Jadi? intinya tergantung subjektivitas orangnya kan?" Jawab saya kemudian
"Kalau aku nilai kamu ituaku melakukan kebhongan publik. Penilaian ngga penting, nilai bisa d ukur dari perasaan, kalau a nyaman sama b dia pasti akan mendekat begitu pula sebaliknya. jadi pake perasaan aja nilainya"

Jawaban orang itu membuat saya tercengang dan berfikir, bahwa penilaian bukan hal terpenting dalam sebuah interaksi sosial. Menilai seseorang dar sosok bayangannya bukan sebuah cara yang bijaksana tentunya ^^
Cukup dengan perasaan nyaman dan cocok sebuah interaksi sosial yang baik bisa kita jalin :)

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates