Senin, 24 Januari 2011

read it !

bacalah...
sebuah kata yang sederhana tapi syarat makna,  banyak orang di dunia yang mulai meninggalkan budaya membaca. barangkali mereka sudah mulai jenuh untuk berfikir mendalam sehingga tak sedikit yang lebih memilih untuk menonton siaran berita daripada membaca dari media cetak. terkadang saya sendiri juga begitu, saya tipe orang yang malas apabila di sodori sebuah bacaan koran, barangkali saya belum pernah khatam membaca koran setiap hari. saya ini punya hobi membaca, tapi saya malas membaca koran sungguh ironis!. setelah saya telusuri ternyata ada seperti satu ikatan emosional (saa sebut seperti ikatan emosional biar lebih gampang di definisiin aja sih) kita dengan sebuah jenis buku yang akhirnya menjadikan kita akrab dengan buku-buku dari jenis itu. misanya saya, saya lebih suka membaca buku psikologi dengan jumlah halaman ratusan dibandingkan dengan koran kompas yang hanya beberapa puluh halaman. kenapa saya suka buku psikologi? karena memang saya memiliki ikatan emosional dengan jenis-jenis buku tersebut, dan hal pertama yang sering saya lakukan saat saya masuk toko buku gramedia adalah menuju rak buku psikologi. seperti halnya penikmat musik jazz akan malas mendengar musik rock, padahal jazz dan rock keduanya sama-sama masuk kategori musik kan, atau sebaliknya
. dan akhirnya saya sadari bahwa membaca bukan merupakan sebuah hobi melainkan kebutuhan. mengapa ada orang yang suka membaca majalah?
mereka butuh membaca majalah karena mereka ingin tahu gosip dunia artis minggu ini.
saya tidak percaya jika ada orang berkata "aku nggak suka baca dan ngga ada minat baca". buktinya dari taman kanak-kanak sampai sma atau bahkan bangku kuliah atau dalam dunia kerja semua orang di tuntut untuk membaca walaupun dengan frekuensi yang berbeda-beda. dan ayah saya pernah bilang "jangan pernah menyerah saat kamu belajar. baca dan perhatikan maka kamu akan tahu"

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates