Senin, 30 Agustus 2010

Yang takkan tersentuh

Aku bahagia saat aku melihatmu, walaupun aku tau kau tak mungkin aku sentuh, Dari sini aku mampu melihatmu dengan jelas meski kadang terhalang oleh jeruji besiku. Aku melihat tawamu, senyummu, dan aku tetap menikmati sisi indahmu dari sudut ruang hidupku. Kamulah indah, yang memoleskan warna baru pada kanvas kehidupanku. Masih ingatkah ketika pertama kali kamu memintaku untuk menjadi milikmu, kamu memintaku dengan bahasa cintamu yang meluluhkan hatiku honey. "would you like to be my very close friend?" Jauh dari kata gombal, dan jauh dari kata lebay, sangat sederhana kan honey. Seserhana dirimu yang tampak istimewa dimataku. Setiap hari selalu kita luangkan waktu untuk bersama setelah kita berdua mengerjakan pekerjaan rumah kita ya honey, kamu selalu saja berusaha mengirimkanku sms di sela-sela latihan tennismu (walaupun harus kucing-kucingan dengan ayahmu). Waktu itu kita masih bocah ya honey, ingat tidak waktu aku ngambek ke kamu, seharian nggak ada kabar, kamu mencariku kemana-mana tidak, bertanya kesana kemari dan berusaha menemuka jejakku.Kamu selalu tunjukkan padaku arti dari ketulusan yang kamu miliki, tak banyak bicara dengan kata-kata puitis, tak pandai menuliskan bait-bait cinta tapi semua terealisasi dengan nyata. Kamu akan tetap menjadi honey di hatiku, meskipun takkan pernah tersentuh lagi olehku :)

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates